Selasa, 29 April 2014

Socialization, Social Interaction and Social Mobility

I. Socialization

1. The Role of Socialization
Interaksi hereditas dan bentuk lingkungan mempengaruhi perkembangan manusia. Melihat pengaruh hereditas menurut test intelegensi terhadap identical twins:
-Ketika kembar dibesarkan secara terpisah dalam pengaturan sosial, maka skor yang diperoleh akan sama. 
-Sedangkan, ketika kembar dibesarkan secara terpisah dalam pengaturan sosial yang dramatis, maka skor yang diperoleh sangat berbeda.

2. The Self & Socialization
Pendekatan sosial kepada diri sendiri.
  • Self: identitas yang berbeda yang membedakan suatu individual dengan yang lainnya.
  • Cooley: Looking-Glass Self mengatakan bahwa kita belajar siapa diri kita lewat interaksi dengan orang lain. 
Mead: Stages of the Self
  • Play stage: perkembangan kemampuan anak melalui hal-hal yang simbolik.
  • Game stage: mempertimbangkan beberapa tugas yang sebenarnya dan hubungan simultan.
  • Prepatory stage: anak melakukan imitasi terhadap orang-orang sekitarnya.
Sociological Approaches to the Self
  • Mead: Stages of the Self
Diri dimulai sebagai suatu hal yang istimewa dan mempunyai posisi disentral dalam dunia seseorang. Semakin bertumbuh dewasa, diri akan berubah dan mulai mencerminkan perhatian yang lebih besar terhadap orang lain.
-Simbol: gerakan, benda, dan bahasa yang membentuk dasar komunikasi manusia.
-Pengambilan Peran: proses mental dengan asumsi perspektif lain.
-Hal-hal Lain yang Disamaratakan: sikap, pandangan, dan harapan masyarakat secara keseluruhan bahwa anak memperhitungkan.
-Hal Signifikan Lainnya: Individu yang paling penting dalam pengembangan diri.

Pandangan Goffman biasa disebut juga sebagai pendekatan dramaturgi, orang-orang bersandiwara dalam beraksi.
-Impression Management: individu belajar untuk mencondongkan presentasi atau penampilan diri untuk menciptakan penampilan yang khas dan unik demi memuaskan penonton tertentu.
-Face-Work: mempertahankan citra diri yang tempat untuk menjalankan interaksi sosial.

Psychological Approaches to the Self
  • Menurut Freud, diri merupakan suatu produk sosial. Naluri impulsif alami dalam konflik konstan dengan kendala sosial. Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh orang lain terutama dari orang tuanya.
  • Menurut Piaget, perkembangan anak lewat teori kognitif dapat diidentifikasi dengan 4 tahap dalam pengembangan proses berpikir. Kunci dari perkembangannya adalah interaksi sosial.
3. Socialization and the Life Course
Melihat lebih dalam tentang faktor-faktor sosial yang mempengaruhi orang-orang sepanjang hidupnya. Kita akan bertemu dengan kesulitan dalam bersosialisasi pada di hari tua.
  • Rites of Passage: mendramatisir dan memvalidasi perubahan status seseorang.
  • Anticipatory Socialization: proses sosialisasi dimana seseorang melatih pekerjaannya di masa depan dan hubungan sosialnya.
  • Resocialization: proses menyingkirkan pola perilaku yang lama dan menerima yang baru sebagai transisi dalam kehidupan seseorang.
  • Total Institution: institusi-penjara, militer, rumah sakit jiwa, atau biara yang mengatur semua aspek kehidupan seseorang dibawah otoritas.
  • Degradation Ceremony: ritual dimana individu menjadi sekunder dan tidak terlihat dalam lingkungan sosial yang menguasai.
4. Agents of Socialization
Keluarga sangat berperan dalam mensosialisasikan anak ke lingkungannya. Sekolah mengajarkan nilai-nilai pada anak dan kebiasaan masyarakat luas. Teman sebaya semakin anak-anak bertumbuh dewasa, kelompok sebaya sangat berperan. Media masa dan teknologi teknologi mensosialisasikan keluarga kepada multitasking sebagai norma sosial. Tempat bekerja belajar untuk berperilaku tepat dalam pengaturan kerja adalah aspek fundamental dari sosialisasi manusia. Di tempat kerja, ada 4 tahap dalam bersosialisasi yaitu karir pilihan, sosialisasi antisipatif, conditioning, komitmen berkelanjutan. Agama dan negara organisasi keagamaan memberikan dampak dalam kehidupan dengan memunculkan tata cara.

5. Social Policy & Socialization
Pelayanan Anak
Menurut wawasan sosiologis, kualitas pelayanan anak diluar rumah mencerminkan tingkat mikro analisis yang disukai oleh para interaksionis. Fungsionalism pelayanan anak dari perspektif analisis tingkat makro keluarga sebagai lembaga sosial. Biaya perawatan merupakan beban bagi keluarga kelas bawah. Pandangan feminis menimbulkan banyak pertanyaan tentang status yang rendah dan upah pekerjaan perawat anak. Kebijakan mengenai perawatan anak diluar rumah bervariasi diseluruh dunia.

II. Social Interaction & Reality

Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Tanggapan kita terhadap perilaku seseorang didasarkan pada terkaitnya kita dengan tindakan mereka. 

Elements of Social Structure
  • Status: mengacu pada salah satu posisi yang didefinisikan secara sosial dalam kelompok besar atau masyarakat.
  • Ascribed Status: seseorang lahir dengan suatu status.
  • Achieved Status: seseorang memperoleh status tersebut dengan usaha.
  • Master Status: status yang mendominasi orang lain dan menentukan posisi umum seseorang dalam masyarakat.
  • Peran sosial merupakan sekelompok harapan bagi orang-orang yang menempati status yang diberikan. Hal ini merupakan komponen penting dari struktur sosial.
  • Role Stain: kesulitan yang muncul ketika posisi sosial yang sama memaksakan tuntutan yang saling bertentangan dan harapan.
  • Role Exit: proses pelepasan dari peran yang merupakan pusat identitas seseorang untuk membangun peran baru.
  • Groups: sejumlah orang dengan norma-norma yang sama, nilai-nilai, dan harapan serta berinteraksi satu sama lain secara teratur.
  • Social Network: serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan orang secara langsung kepada orang lain, dan secara tidak langsung menghubungkan dia kepada orang lebih banyak lagi.
  • Networking: keterlibatan dalam jaringan sosial; keterampilan berharga ketika mencari pekerjaan.
  • Social Institutions: pola terorganisir keyakinan dan perilaku yang berpusat pada kebutuhan sosial dasar.
Pandangan fungsionalis tugas utama yang harus dilaksanakan oleh sekelompok masyarakat yaitu melestarikan, mengganti personil, mengajar anggota baru, menyediakan dan memelihara suatu tujuan, memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa.
Pandangan konflik adalah lembaga-lembaga utama membantu menjaga hak-hak individu yang paling kuat dan kelompok dalam masyarakat.
Pandangan interaksional menjelaskan bahwa institusi sosial mempengaruhi perilaku kita sehari-hari dan perilaku sosial dikondisikan oleh peran serta status. 


III. Stratification & Social Mobility in the US

1. Understanding Stratification
Systems of Stratification
  • Ascribed Status: posisi sosial yang ditugaskan ke orang tanpa memperhatikan karakteristik unik orang tersebut atau bakat.
  • Achieved Status: posisi sosial dicapai oleh orang terutama melalui upaya sendiri.
  • Slavery: bentuk paling ekstrim dari ketimpangan sosial yang dilegalisir.
  • Castes: sistem turun-temurun dari peringkat, biasanya agama didikte, yang cenderung tetap dan bergerak.
  • Estate System: berhubungan dengan masyarakat feodal pada Abad Pertengahan.
Social Classes
Class System: ranking sosial terutama didasarkan pada posisi ekonomi yang dicapai karakteristik dapat mempengaruhi mobilitas sosial.
Rossides (1997) membedakan ada 5 kelas untuk menjelaskan sistem kelas di Amerika:
  • Upper class
  • Upper-middle class
  • Lower-middle class
  • Working class
  • Lower class

2. Perspective of Stratifications
  • Pandangan Interaksionis: tertarik dengan pentingnya kelas sosial dalam membentuk gaya hidup seseorang.
  • Pandangan Fungsionalis: ketimpangan sosial yang diperlukan sehingga orang akan termotivasi untuk mengisi posisi fungsional penting. Tidak menjelaskan perbedaan besar antara yang kaya dan miskin.
  • Pandangan Konflik: manusia mudah terkena konflik terutama tentang kekayaan, status dan kekuasaan. Sumber utama stratifikasi dari ketegangan sosial dan konflik akan mengarahkan kepada ketidakstabilan dan perubahan sosial.
  • Pandangan Lenski: dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat menjadi mampu menghasilkan surplus yang cukup besar. Sumber daya surplus sangat memperluas kemungkinan ketidaksetaraan status, pengarah, dan kekuasaan. Alokasi barang dan jasa memperkuat kesenjangan sosial.
3. Stratification by Social Class
Mengukur kelas sosial dengan metode objektif dengan melihat kelas dengan kategori statistik yang didasarkan pada kedudukan, pendidikan, penghasilan dan tempat tinggal.
-Prestige: rasa hormat dan kagum pada kedudukan yang berlaku dalam masyarakat.
-Esteem: reputasi tertentu orang telah menerima dalam suatu pekerjaan.
-Absolute Poverty: tingkat minimum subsistensi bahwa tidak ada keluarga yang harus hidup di bawah.
-Relative Poverty: standard mengambang dimana orang-orang di bagian bawah masyarakat yang dinilai sebagai yang dirugikan dibandingkan dengan bangsa secara keseluruhan.

Orang yang miskin bukan berasal dari kelas sosial statis. Menurut Gans, kemiskinan dan miskin memenuhi fungsi positif bagi banyak kelompok non miskin.

4. Social Mobility
Merupakan gerakan individu atau kelompok dari satu posisi dalam sistem stratifikasi suatu masyarakat yang lain. sistem terbagi dua macam yaitu:
- Open System
- Closed System

Tipe-tipe mobilitas sosial:
  • Mobilitas Horizontal: gerakan dalam kisaran yang sama prestise.
  • Mobilitas Vertikal: perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dari peringkat yang berbeda.
  • Mobilitas Intragenerasional: perubahan posisi sosial dalam kehidupan dewasa seseorang.
Mobilitas sosial di Amerika melibatkan mobilitas kerja, berdampak pada pendidikan, ras dan etnis serta gender.


References:
- Diunduh 29-4-2014 dari Power Point Binus Maya
- Diunduh 29-4-2014 dari www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar