Minggu, 30 Maret 2014

Filsafat Yunani


1. Filsafat Yunani

Pengaruh:
Yunani mengembangkan kepercayaan dari barat tentang kejiwaan tubuh dan pendidikan. Terdapat dua sistem metafisik di Yunani, yaitu:
  • Naturalistik : kodrat manusia lebih mengarah pada baik rohani maupun jasmani. (intelektual)
  • Anti-Naturalistik : kodrat manusia tercipta oleh pikiran. (tanpa pendidikan jasmani)

Yunani Ideal: Arete dan Agon
.
  • AreteYunani kuno, arete bermakna "kehebatan" atau "keunggulan." Yang bersifat sementara.Arete meliputi sifatkebajikanketerampilankecakapankebanggaan,keunggulankeberaniandan bangsawan.Arete tidak ada batsannya terhadap pada  pegawai negeri, penyairfilsuf, dan tentara
  • Agon: Agon bermakna "pertarungan." Orang Yunani Kuno memandang segala sesuatu sebagai agon antara dua kekuatan.
Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad pertengahan awal. Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. 
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahsa yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya siprus dan kepulauan ageia. 

Olah Raga Zaman Yunani
1. Athena dan sparta: adalah kota yang terkenal dan memiliki budaya perbedaan yang sangat kontras.

Gambar yang diatas adalah Athena


Gambar yang diatas adalah Sparta
2. Ancient olympic games: pertama kali olimpiade tercatat pada tahun 776 SM. yang dimana olimpiade terjadi setiap empat tahun sekali. Olympiade ini lokasi yang suci yang dimana anyak memperoleh kemenangan. hanya laki-laki yang boleh menonton dan bertanding sedangkan wanita tidak diizinkan hadir di olimpiade ini. 

Gambar diatas merupakan tempat olimpiade ancient.


Sumber:

  • Disusun 30/3/2014 dari Buku.  Mechikoff & Estes, A History and Philosophy of Sport and Physical        Education, Fourth Edition © 2006, The McGraw-Hill Companies, Inc.
  • Gambar diunduh 30/3/2014 dari www.google.com

Selasa, 25 Maret 2014

Filsafat Patristik

Dikutip dari buku filsafat patristik halaman 31 & 32:

akan objeknya. Maka pengetahuan bahwa Allah atau Kebaikan tertinggi ada sudah tertanamkan secara kodrati didalam jiwa.
Maka dengan merefleksikan diri, ketergantungannya, keinginannya akan kebijaksanaan, damai dan kebahagiaan, jiwa dapat mengenali eksistensi Allah dan bahkan keaktifannya di dalam dirinya: jiwa tidak harus mencari diluar, jiwa cukup mengikuti nasihat Agustinus dan kembali masuk ke dalam dirinya sendirinya, dimana dia akan merasakan sesuatu kesadaran implisit, samar_samar, pengetahuan yang agak kabur mengenai Allah.
Maka, Bonaventura menyadari bahwa bukti-bukti dari  dunia luar mengandalkan suatu kesadaran akan Allah, karebna ia bertanya; bagaimana budi dapat mengetahui bahwa benda-benda inderawi cacat dan tidak sempurna jika budi itu tidak mempunyai kesadaran terlebih dahulu akan kesempurnaan, sehngga bisa mengenali ketidak sempurnaan ciptaan. pandangan ini mendasari sikap-sikap untuk mengambil alih bukti Ansalmus. Allah adalah sesuatu yang lebih besar dari padanya dan tidak dapat di dipikirkan. padahal sesuatu yang tidak dapat dipikirkan untuk tidak ada tentulah lebih besar dari pada sesuatu yang dapat dipikirkan untuk tidak ada. Maka, karena Allah adalah sesuatu yang lebih besar daripadanya tidak dapat dipikirkan Allah tidak dapat dipikirkan untuk tidak ada.

Hubungan antara Ciptaan dengan Allah
Telah kita lihat bahwa bukti-bukti Bonaventura tidak membimbing kita kepada penggerak tak tergerakkan yang transenden dan tertutupsebagaimana diberikan Aristoteles. Tetapi bukti-bukti tersebut mengarah kepada Allah, yang sekaligus tersanden dan imanen, yang adalah sang kebaikan yang menarik kehendak. Ia adalah sang kebenaran yang tidak hanya merupakan dasar dari kebenaran-kebenaran partikular tetapi juga merupakan terang yang melalui penyinaran nya, di dalam jiwa memungkinkan pengertian akan nkebenaran tertentu. Dia adalah sang asal yang dicerminkan di dalam jiwa manusia dan didalam alam, dan sang kesempurnaan yang menimbulka ide kesempurnaan di dalam jiwa manusia. Pengetahuanlebih jauh yang diberikan oleh perwahyuan memahkotai pengetahuan filosofis dan membuka bagi jiwa tahap-tahap lebih tinggi dari kehdupn spiritual dan kemungkinan akan persatuan dengan Allah lebih dekat. Maka, filsafat dan teologi diintegrasikan bersama dimana filsafat mengarahkan budi manusia ke teologi menyinari arti yang lebih mendalam dari filsafat.
Integrasi yang sama antara filsafat dengan teologi tampak juga di dalam ajaran Bonaventuramengenai exemplarisme, yang baginya sangat penting di orang metafisisis bergerak dari pemikiran yang mengenai substansi partikular dan tercipat pada substans umum (universal) dan tak tercipta. sejauh ia berurusan dengan prinsip asal dari semua hal, ia dekat dengan filsuf kodrati yang juga memikirkan dengan asal usul benda. sebaliknya, sejauh ia menganggap Allah sebagai tujuan final atau akhir, ia mempunyai objek penalaran yang sama dengan ilsuf moral, yang juga menganggap sang kebaikan tertinggi sebagai tujuan akhr, sambil memberikan perhatiannya pada kebagian didalam tatanan praktis maupun spekulatif.
Tetapi sejauh si metafisisis menganggap Allah , pengada tertinggi, sebagai sebab exemplar dari semua benda, ia terdiri sendiri. Namun, si metafisisis, jika ingin mecapai kebenaran mengenai exemplarisme, tidak dapat berhenti hanya pada kenyataan bahwa Allah merupakan sebab exemplar dari semua benda, sebab pengantara dari ciptaan gambaran nyata dari bapa dan exemplar dari semua ciptaan, babda ilahi. Sebagai filsuf murni, dia tidak bisa sampai pada pengetahuan yang pasti tentang sang sabda maka bila ia puas dengan kedudukannya  sebagai seorang filsuf saja, ia kakan jatuh kedalam kesalahan. ia harus dengan bimbingan tentang iman,maju terus melampaui batas filsafat dan menyadari bahwa sabda ilahi adalah sebab exemplar dari semuanya. dengan demikian, ajaran filosofis yang murni tentang exemplarisme mempersiapkan jalan bagi teologi sabda dan sebaliknya, teologi sabda memberi penerangan kepada kebenaran yang dicapai oleh filsuf. dalam pengertian inilahn kristus adalah pengantara tidak hanya bagi teologi, tetapi juga bagi filsafat.
Menurut Bonaventura, kita harus belajar dari Agustinus, yang telah di anugrahi pengetahuan kebijaksanaan dan pengetahuan ilmiah karena agustinus tahu bahwa ide-ide termuat di dalam sabda ilahi, bahwa sang sabda merupakan contoh utama dari ciptaan. baoa tahu mengenai dirinya sendiri dengan sempurna dan aktifitas pengetahuan ini merupalkan gambaran dan ekspresi dirinya  inilah sabdanya simmilitudo expressa-nya. Karena keluar dari bapa, sang sabda bersifat ilahi dan sebagai perwujudan bapa  sebagai imago, sebagai similitudo expressa, sang sabda juga mengatakan dan mewakili, semua yang dapat dihasilkan oleh bapa. bila seseorang bisa mengerti  sabda , ia juga akan mengerti objek-objek yang dipahami. Di dalam diri putera atau sabda, bapa menyatakan semuanya yang bisa dan dia buat, ide-ide dari semua ciptaan yang masih mungkin atau yang aktual, termuat dari dalam sang sabda, dan ide-ide ini tidak hanya meliputi yang universal, tetapi juga masing-masing benda individual.
Maka, Allah dengan mengetahui dirinya sendiri juga tahu mengenai semua cara yang dapat mencerminkan essensi ilahinya. Ia tahu semua hal yang beik dan terbatas yang akan direalisasikan dalam waktu, dan pengetahuan ini oleh bonaventra disebut cognitio aprrobationis. Ia tidak hanya tahusemua hal yang baik yang pernah, sekarang dan akan ada, tetapi juga semua hal jahat, dan pengetahuan ini disebut cognitio visionis. Tetapi ini tidak berarti bahwa kejahatan mempunyai ide exemplar di dalam Allah: kejahatan lebih meruakan privat dari apa yang seharusnya ada, menurut ide Allah di dalam ciptaan,. Allah juga tahu segalanya yang mungkin dan pengetahuan ini disebut cognitio intelligentise. Ketiga pengetahuan ini bukan lah aksiden didalam Allah; secara ontologis, mereka merupakan satu tindakan pengetahun identik dengan essensi ilahi.

Religion and Art

Religion
Agama adalah pegangan atau sebuah kepercayaan, sistem budaya dan pandangan dunia yang berkaitan dengan manusia dan printah kehidupan. Banyak agama yang memiliki simbol-simbol atau makna suci yang bermaksud kepada makna hidup atau asal usul kehidupan dialam semesta. Agama juga dapat dijadikan sebuah pembelajaran atau pegangan hidup untuk semua umat manusia yang beragama untuk menuju ke hari akhir. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah dari kitab-kitab atau buku yang bersentuhan dengan agama itu sendiri, di pembelajaran ini ada larangan ada pula perintah atau anjuran. Agama juga mencangkup kitab-kitab suci, tempat-tempat suci, kepatuhan, keanggotaan, dll. Pada setiap agama yang dianut juga memiliki kewajiban masing-masing, contoh dari penjelasan yaitu kalau kita beragama islam kita akan menjalankan ibadah sholat di masjid, umat kristen menjalankan ibadahnya di gereja, dan masih banyak lagi agama-agama di dunia ini.  Praktek agama juga dapat mencakupi ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia.

Gambar 1.1. mendiskripsikan tentang berbagi macam agama di dunia ini.


Art
Seni adalah bermula dari proses manusia, oleh karena itu seni adalah sinonim dari ilmu, atau cabang dari ilmu. Seni dapat dilihat dari segi kreativitas manusia, seni juga diartikan sebagai hasil karya dari sang penciptanya. Didunia ini ada berbagai macam seni, yaitu seni tari, seni musik, seni estetika, seni pertunjukan, seni kontemporer. Bagi saya seni itu sangat berguna bagi ilmu dasar pada masing-masing manusia karena seni itu dapat membuat otak kita lebih relax dalam apapun situasinya dan dapat meningkatkan ke kreativan pada otak manusia.

Gambar 1.2. mendiskripsikan mengenai seni.


> Kaitan antara keduanya (religion dan art) pada persoalan ini, seni menyelimuti berbagai macam tipe salah satu nya adalah seni budaya. Seni budaya pada sisi keagamaan saling berkaitan, karanea pada umumnya mereka pada masing-masing agama pasti memiliki budaya atau kegiatan yang biasa mereka lakukan. seperti contohnya, pada umat muslim akan melaksanakan budaya ibadah puasa yang dimana dilakukan sebulan sekali selama tiap tahunnya, dan masih banyak lagi budaya yang lainnya dan pada agama yang lainnya.

References:

  • Diunduh 25/03/2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/
Gambar :
  • Gambar 1.1. Diunduh 13/04/2014 dari http://homepages.gac.edu/~cogrady/religions.GIF
  • Gambar 1.2. Diunduh 13/04/2014 dari http://laurelwoodbooks.com/images/Art.jpg


Selasa, 11 Maret 2014

Language, Gender , Ethnic & Culture

Language

Pengertian Bahasa
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.

Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok’.

Sosiolinguistik adalah adalah ilmu yang mempelajari ciri dan berbagai variasi bahasa, serta hubungan di antara para pengguna bahasa dengan fungsi variasi bahasa/linguistic itu di dalam suatu masyarakat berbahasa. Maksud dari variasi linguistic adalah sebuah prinsip-prinsip umum yang bersifat terus menerus untuk berkembang, yang disebut juga linguistic uniformitarianisme.

Karakteristik Bahasa
Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.

Fungsi Bahasa
Konsep bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran. Bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.

Bagi sosiolinguistik konsep bahwa bahasa adalah alat atau berfungsi untuk menyampaikan pikiran dianggap terlalu sempit, sebab yang menjadi persoalan sosiolinguistik adalah “who speak what language to whom, when and to what end”. Oleh karena itu fungsi-fungsi bahasa dapat dilihat dari sudut penutur, pendengar, topic, kode dan amanat pembicaraan.

     Gender
Jenis kelamin adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu spesies sebagai sarana atau sebagai akibat digunakannya proses reproduksi seksual untuk mempertahankan keberlangsungan spesies itu.
Jenis kelamin merupakan suatu akibat dari dimorfisme seksual, pada manusia dikenal menjadi laki-laki dan perempuan. Pada kebanyakan hewan non-hermafrodit, tumbuhan berumah dua (dioecious), dan berbagai organisme rendah orang menyebutnya jantan dan betina. Jantan adalah kelompok yang menyediakan spermatozoid (sel gamet yang aktif bergerak), sedangkan betina adalah kelompok yang menyediakan sel gamet yang statik dan menunggu untuk dibuahi. Adanya alat kelamin yang khas untuk masing-masing seringkali dijadikan penciri bagi masing-masing jenis kelamin. Sebagi tambahan, sering kali tampak ciri-ciri sekunder yang terjadi seperti pada manusia (misalnya payudara dan sebaran rambut), banyak unggas (seperti pada ayam dan merak, serta sejumlah mamalia (contoh yang mudah terlihat adalah singa). Hermafrodit adalah individu yang dapat berperan sekaligus sebagai jantan dan betina pada saat yang relatif bersamaan. 

Ethnic
Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, dan ciri-ciri biologis.

Culture
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

References:

  • Diunduh 11/03/2014 dari Psychology PowerPoint
  • Diunduh 11/03/2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki
  • Diunduh 11/03/2014 dari http://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/

Rabu, 05 Maret 2014

Penelitian Psikologi

Penelitian 

Penelitian adalah penyelidikan sistematis yang bertujuan untuk menelusuri pengetahuan baru.
Ada berbagai macam penelitian:
1. Penelitian Deskriptif
  • Penelitian Archival : data-data yang sudah ada atau yang sudah terpampang, seperti hasil sensus, dokumen-dokumen yang digunakan untuk menguji hipotesis.
  • Observasi Naturalis : melakukan pengamatan pada perilaku seseorang secara alamiah, namun tidak ada perubahan terhadap perilaku tersebut.
  • Pengamatan Survei : suatu kelompok meng-interview suatu kelompok yang lebih besar (suatu populasi) untuk ditanyakan seputaran prilaku, sikap, dll.
  • Studi Kasus : investigasi terhadap individu.
2. Penelitian Ilmiah

  • Pendekatan yang digunakan oleh para psikologis, secara sistematis memperoleh pengetahuan dan memahami perilaku dan fenomena lainnya.
  • Ada 4 tahap terhadap metode ilmiah, yang pertama kita mengidentifikasi data dari apa yang diteliti, kedua kita menyusun pertanyaan apa yang ingin kita tanyakan dari data penelitian tsb, setelah itu menampilkan hasil penelitian tsb, dan yang terakhir kita review / bahas ulang hasil penelitian yang ada.
3. Penelitian Korelasional

  • Penelitian ini membahas tentang dua variabel yang berbeda dan dicari kaitannya antara kedua variabel tersebut, apakah kedua hal itu saling berkaitan atau tidak. Sebagai contoh yang satu posisi tempat duduk di kelas, yang satu lagi tingkat kecerdasan, apakah hal itu saling terkait atau tidak.
4. Penelitian Eksperimen
  • Peneliti menginvestigasi hubungan antara dua variabel atau lebih dengan mengubah satu variabel menjadi variabel yang terkontrol dan mengamati perubahan pada situasi tersebut.


References:

  • Diunduh 05/03/2014 dari Psychology Power Point Document
  • Diunduh 05/03/2014 dari Pengantar Sosiologi Power Point Document
  • Diunduh 05/03/2014 dari Wikipedia. https://www.wikipedia.org/.

Quote

"Jangan habiskan waktu-mu dengan hal-hal yang tak berguna, kelak kau akan merasakan akibatnya"

"Tidak ada yang namanya bakat, yang ada ialah rajin, tekun serta terus belajar" #komengpelawak

Profile

Biodata


Nama    "Mochammad Erdy Edbert"
NIM        "1701362790"
Jurusan "Psikologi"

*foto diatas adalah saya (kiri) dengan teman saya (dean - kanan).

Singkat mengenai saya, nama saya Mochammad Erdy Edbert, nama panggilannya Erdy. Saya mahasiswa Bina Nusantara University bisa disebut juga BINUS. Di Binus saya mengambil jurusan psikologi yang menurut saya jurusan ini menyenangkan namun cukup serius. Saya mengambil jurusan psikologi karena saya suka dengan karakter-karakter manusia yang beranekaragam di bumi ini. Cukup unik untuk dipelajari.