Kamis, 19 Juni 2014

Collective Behavior and Social Movement

1. Social Movement
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan ini juga terjadi secara terus menerus.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian dibandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. 
Akan tetapi perubahan yang terjadi di bumi ini tidak selalu merata, hal ini dikarenakan adanya masyarakat yang berubah secara cepat dan ada yang bertahap-tahap sesuai dengan berjalannya faktor tertentu yang dapat merubah masyarakat tersebut.

2. Collective Behavior
  • Menurut Smelser, collective behavior adalah perilaku yang relatif spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu.
  • Emergent norm perspective: selama kelangsungan perilaku kolektif, definisi perilaku yang cocok tidak muncul dalam kerumunan.
  • Value-added model: menjelaskan bagaimana kondisi sosial yang luas yang berubah dalam suatu pola tertentu ke dalam beberapa bentuk perilaku kolektif.
  • Assembling Perspective: meneliti bagaimana dan mengapa orang bergerak dari titik yang berbeda dalam ruang untuk lokasi umum.
  • Periodic assemblies: pertemuan yang dilaksanakan relatif rutin seperti kelompok kerja, kelas kuliah dan acara olahraga.
  • Nonperiodic assemblies: meliputi demonstrasi, parade dan pertemuan di acara-acara seperti kebakaran dan penangkapan.
  • Crowds: pengelompokan orang secara sementara yang berbagi fokus umum atau kepentingan. Sifatnya tidak terlalu terstruktur, dalam kerusuhan anggota diatur oleh norma-norma sosial yang diidentifikasi dan menunjukkan pola yang pasti dari perilaku, serta mengambil makna baru dengan internet.
  • Disaster Behavior: acara mendadak yang mengganggu dan melemahkan sumber daya masyarakat yang membutuhkan bantuan dari luar.
  • Fads: pola perilaku orang-orang dalam jumlah besar yang bersifat sementara.
  • Fashions: keterlibatan massa yang menyenangkan dan menampilkan penerimaan oleh masyarakat dan berhubungan dengan sejarah.
  • Craze: keterlibatan massa yang menarik dan bergairah yang berlangsung dalam periode waktu yang cukup lama. Merupakan pergerakan menuju suatu hal.
  • Panic: gairah takut yang didasarkan pada keyakinan umum yang mungkin akurat. Merupakan pelarian dari suatu hal.
  • Rumors: sekumpulan informasi yang dikumpulkan untuk menginterpretasikan situasi yang ambigu. Rumor yang berhasil membutuhkan sekelompok orang yang mempunyai keyakinan yang sama, beradaptasi terhadap perubahan dan memperkuat ideologi masyarakat serta kecurigaan media massa.
  • Public: kelompok orang yang tersebar, belum tentu saling berhubungan/berinteraksi satu dengan yang lain tetapi berbagi minat dalam masalah.

References:
-Diunduh 19-06-2014 dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-perubahan-sosial/
-Diunduh 19-06-2014 dari Power Point Binus Maya

Globalization, Technology, Social Change & Mass Media


1. Globalization, Technology & Social Change

1.1. Theories of Social Change

  • Evolutionary Theory: memandang masyarakat bergerak ke arah tertentu, umumnya maju ke tingkat yang lebih tinggi. Comte melihat masyarakat bergerak maju dalam pemikiran mereka dari mitologi dengan metode ilmiah. Sedangkan Durkheim mempertahankan perkembangan masyarakat dari yang sederhana sampai bentuk yang lebih kompleks.
  • Functionalist Theory: fokus pada apa yang memelihara sistem tersebut bukan apa perubahannya. Menurut equilibrium model, perubahan yang terjadi di salah satu bagian masyarakat harus ada penyesuaian di bagian yang lainnya. 4 Proses perubahan sosial menurut Parson diantaranya adalah diferensiasi, peningkatan adaptif, pencantuman dan nilai generalisasi.
  • Conflict Theory: perubahan diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan sosial dan ketidak setaraan.

1.2. Technology and the Future
Informasi tentang bagaimana menggunakan sumber-sumber materi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
  • Computer Technology: internet mencapai 1,1 miliar pengguna. Para fungsionalis biasanya positif terhadap internet. Masalah yang kompleks mengenai privasi dan sensor dapat dianggap contoh culture lag. 
  • Biotechnology: bermanfaat bagi manusia tetapi membutuhkan pemantauan konstan. Misalkan pemilihan jenis kelamin janin dan kloning domba dan sapi.

2. The Mass Media

2.1. Sociological Perspectives of the Media

- Functionalist:
  • Media yang mensosialisasikan manusia, menegakkan norma-norma sosial, memberikan status, mempromosikan konsumsi, menjauhkan informasi tentang lingkungan kita, dan dapat bertindak sebagai narkotika.
  • Media meningkatkan kohesi sosial dengan menyajikan pandangan umum budaya. Memberikan pengalaman kolektif bagi anggota masyarakat.
  • Media menegaskan perilaku yang tepat dengan menunjukkan apa yang terjadi pada orang-orang yang melanggar harapan masyarakat.
  • Media sebagai iklan yang mendukung ekonomi, menyediakan informasi dan polis biaya media.
  • Media mengumpulkan dan mendistribusikan informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan sosial.
  • Fenomena di mana media memberikan sejumlah besar informasi seperti penonton yang menjadi kaku dan gagal untuk bertindak berdasarkan informasi tersebut.
- Conflict:
Menekankan bahwa media mencerminkan dan bahkan memperburuk banyak divisi masyarakat kita dan dunia, termasuk gender, ras, etnis, dan kelas sosial.
  • Gatekeeping: bagaimana materi harus melakukan perjalanan melalui serangkaian pos pemeriksaan sebelum mencapai publik.
  • Dominant Ideology: sekelompok keyakinan dan praktik budaya yang membantu untuk mempertahankan kepentingan sosial, ekonomi, dan politik yang kuat. Media massa berfungsi untuk mempertahankan hak-hak istimewa kelompok tertentu.
  • Stereotypes: generalisasi tidak dapat diandalkan tentang semua anggota kelompok yang tidak mengakui perbedaan individu dalam kelompok.
- Feminist:
Feminis berbagi pandangan teori konflik bahwa stereotype media massa dan menggambarkan realitas sosial. Wanita kurang diwakili dan mengabdikan pandangan stereotype gender serta penekanan peran seks traditional dan menormalkan kekerasan terhadap perempuan.

- Interactionist:
Tertarik pada pemahaman bersama dari perilaku sehari-hari. Pemeriksaan media pada tingkat mikro untuk melihat bagaimana mereka membentuk perilaku sosial sehari-hari.

2.2. Audience
Media massa dibedakan dari lembaga-lembaga sosial lainnya dengan kehadiran penonton yang diperlukan.
  • The segmented audience: peran penonton sebagai pemimpin opini atau pendapat mengintrik para peneliti sosial. Seorang opinion leader adalah seseorang yang melalui hari-hari, kontak pribadi dan komunikasi, mempengaruhi pendapat dan keputusan orang lain.
  • The Media Industry
  • The Media’s Global Reach

2.3. Social Policy & Mass Media
  • Media Violence: efek dari film dan acara TV yang mengandung kekerasan terhadap penontonnya. 
  • Sociological Insights: meskipun penonton tidak menjadi kasar atau penuh dengan kekerasan karena menonton hal-hal yang mengandung hal tersebut, kemungkinan terjadinya desensitisasi. 
  • Policy Initiatives: para pembuat kebijakan menanggapi hubungan antara kekerasan yang digambarkan dalam media dan agresi kehidupan nyata sebagai pernyataan publik untuk dukungan konten yang tidak mengandung kekerasan dan beroritentasi kekeluargaan. 
References:
Power Point Binus Maya: Globalization, Technology, Mass Media & Social Change
- Diunduh 19-6-2014 dari Mass Media & Social Movements http://www.globalresearch.ca/mass-media-and-social-movements

Human Social Problems : Deviance, Crime, Social Control, Inequality

1.Deviance
Deviansi disini diartikan sebagai pelanggaran atau penyimpangan perilaku secara kelompok ataupun masyarakat atas norma-norma yang berlaku dan dapat terlibat kedalam proses-proses yang berlaku.

2.Social Control
Merupakan teknik atau strategi manusia untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku dalam suatu masyarakat atau kelompok. biasanya kontrol sosial di bentuk dari keluarga, teman-teman atau lingkungan sekitar.

2.1 Formal and Informal Social Control
Fromal social control : di berlakukan oleh agen resmi atau dengan pihak yang berkewajiban
Informal social control : diberlakukan untuk menegakkan norma-norma ringan

2.2 Law and Control Theory
Law : lembaga kontrol bagi pemerintah
Control Theory : koneksi yang diarahkan sesuai dengan sistematis sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

3.Crime
Merupakan pelanggaran hukum pidana dan beberapa otoritas pemerintah menerapkan hukum formal atau resmi. Contoh dari pelanggaran hukum ini diantaranya seperti pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, serangan, pencurian, pembakaran, dsb. Ada berbagai macam tipe dari kriminalitas, yaitu victimless crimes, professional crime, organized crime, white collar crime, computer crime, corporate crime, hate crime, dan transnational crime.
  • Victimles Crimes : pertukaran barang ilegal seperti barang dan jasa
  • Professional Crime : merupakan orang yang mengejar kejatahan sebagai pekerjaan sehari-hari.
  • Organized Crime : kelompok yang mengatur hubungan antara berbagai perusahaan kriminal yang terlibat dalam kegiatan yang ilegal. Bertujuan untuk mengeluarkan sekelompok orang dari kemiskinan.
  • White Collar Crime : tindakan ilegal dan terkait dalam rangka kegiatan bisnis.
  • Computer Crime : penggunaan tekhnologi tinggi untuk melakukan penggelapan atau penipuan elektronik.
  • Corporate Crime : setiap tindakan perusahaan yang dihukum oleh pemerintah.
  • Hate Crimes : pelaku termotivasi untuk memilih korban berdasarkan ras, etnis, agama, atau beberapa karakteristik pribadi, dan kebencian mendorong pelaku untuk melakukan kejahatan.
  • Transnational Crime : kejahatan yang terjadi di beberapa perbatasan nasional. Contoh yang paling konkret adalah perbudakan. 
4.Global Inequality

Ketimpangan merupakan penentu perilaku manusia yang signifikan. Stratifikasi sistem dunia sifatnya sangat kontras antara negara-negara industri dan berkembang.

1. The Legacy of Colonialism
  • Kolonialisme : kekuatan asing mempertahankan dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya untuk jangka panjang.
  • Neokolonialisme : ketergantungan yang berkelanjutan antara negara-negara yang lebih maju untuk manajerial dan keahlian teknis oleh mantan koloni.
  • Wallerstein’s World System Analysis : hubungan ekonomi dan politik yang tidak merata dimana negara-negara industri tertentu dan perusahaan global mereka mendominasi inti dari sistem ekonomi dunia.
  • Globalisasi : integras di seluruh dunia dari kebijakan pemerintah, budaya, gerakan sosial, dan pasar keuangan melalui perdagangan dan pertukaran ide. 

2. Multinational Corporations
Organisasi komersial yang berkantor pusat di suatu negara, tetapi melakukan bisnis di seluruh dunia.

3. Pandangan Fungsionalist
Perusahaan multinasional dapat membantu negara-negara berkembang dalam bentuk pekerjaan dan industri, keuntungan maksimum dari teknologi dan pengurangan biaya yang meningkatkan keuntungan, serta membuat negara lebih saling tergantung dan menghindari konflik.

4. Pandangan Konflik
Perusahaan multinasional mengeksploitasi pekerja lokal untuk memaksimalkan keuntungan. Investasi oleh perusahaan multinasional awalnya memberikan kontribusi untuk menjadi tuan kekayaan bangsa. Akhirnya meningkatkan kesenjangan ekonomi di negara-negara berkembang.

5. Modernization
Proses melalui negara peripheral yang bergerak dari lembaga tradisional untuk karateristik orang-orang dari masyarakat yang lebih maju. Modernization Theory: fungsionalis melihat bahwa modernisasi dan pembangunan secara bertahap akan meningkatkan kesejahteraan kehidupan orang-orang di negara berkembang.

6. Social Mobility
Pola mobilitas antargenerasi di negara-negara industri:
-Kesamaan posisi orang tua dalam sistem stratifikasi yang diturunkan kepada anak-anaknya.
-Peluang mobilitas dipengaruhi oleh faktor-faktor struktural.
-Imigrasi faktor signifikan dalam membentuk tingkat masyarakat mobilitas antargenerasi.
-Mobilitas di negara berkembang sampai perubahan sosial dan ekonomi makro sering membayangi pergerakan microlevel dari satu pekerjaan ke yang lain.

7. Welfare in North America & Europe
Dilihat dari perspektif konflik dikatakan bahwa penolakan terhadap penerimaan kesejahteraan mencerminkan kekhawatiran yang mendalam dan permusuhan terhadap kelas bawah perkotaan dan sebagian besar Afrika-Amerika dan bangsa Hispanik. Corporate walfare: peristirahatan dari pajak, pembayaran langsung dan hibah untuk membuat perusahaan.

References :
-Power Point Binus Maya: Human Social Problems; Deviance, Crime, Social Control & Global Inequality
-Diunduh 19-06-2014 dari The Legacy of Colonialism http://www.socialwatch.org/node/10748 





Selasa, 29 April 2014

Wawancara: Ekonomi, Pendidikan, dan Pemimpin Bangsa

Wawancara Mengenai Ekonomi & Pendidikan
Ekonomi
Narasumber: MI, Sarjana Ekonomi.
1
            Menurut bapak, apakah masalah perekonomian di Indonesia ini bisa diselesaikan atau tidak?
Semuanya bisa, tetapi bergantung pada niat, kejujuran dan ketegasan dari pemimpin Indonesia ini. Apabila pemimpin kita menjunjung tinggi nilai kejujuran dan kebersihan hatinya, masalah perekonomian akan dengan mudah diselesaikan. Tetapi, kecurangan dan korupsi sangat memperlambat penyelesaian masalah ini. Akar dari permasalahan ekonomi ini bukanlah pada sistemnya tetapi pada manusia yang mengatur sistemnya. Sebuah sistem dibentuk oleh manusia dan sistem tersebut dapat diperbaiki apabila manusianya sudah bertindak dengan benar. Sebagai contoh, subsidi BBM seharusnya dihapuskan karena sangat menggerogoti perekonomian negara. Subsidi ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu, tetapi semua orang menggunakannya. Penghapusan subsidi BBM dapat mempercepat pertumbuhan kemajuan ekonomi Indonesia. Tetapi, apabila akan menghapus subsidi tersebut, pemimpin kita harus membenahi transportasi umum terlebih dahulu.



Gambar 1.1 menunjukan mobil yang sedang mengisi BBM bersubsidi disebuah SPBU

           Jika berperan sebagai kepala pemerintahan, apa yang akan bapak lakukan?
Pertama, kita harus menyadari dan memahami akar dari permasalahannya. Indonesia kaya dengan sumber daya alam. SDMnya pun juga sangat luar biasa. Permasalahannya adalah penggunaan SDA yang tidak dioptimalkan secara benar sehingga tidak bisa mencukupi seluruh rakyat Indonesia. Pada faktanya, hanya beberapa orang yang memiliki permasalahan distribusi ekonomi. Untuk memecahkan masalah ini, kepemilikian umum, individu dan negara harus dipisahkan. Kita harus melihat dulu di dalam UUD pengaturan tentang kekayaan alam yang berkaitan dengan masalah bagaimana pemerintah mengelola SDA ini yang digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Contohnya, sektor-sektor swasta yang akan mengakibatkan kenaikan biaya, hal ini tidak dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Sistem kepemilikikan yang bersifat monopoli harus dihapuskan. Di dalam UUD dulu, barang tambang harus dimiliki oleh rakyat. Tetapi sekarang, banyak dimiliki oleh swasta atau individu untuk kepentingan pribadi atau kelompok.


Gambar 1.2 menunjukan bahwa hasil dari pertambangan di bumi ini yang diolah menjadi beberapa balok emas

            Ada seorang tokoh yang mengatakan dia akan mengubah ekonomi di Indonesia dalam 10 tahun menjadi upah minimum regional. Apakah mungkin atau tidak?
Sangat memungkinkan. Apabila tokoh tersebut sudah mempunyai karakteristik yang disinggung sebelumnya, hal ini bisa dilaksanakan. Dengan kejujuran dan ketegasan, dia pasti akan berpegang teguh dengan prinsip dan konsepnya. Dan apabila ada pengaruh-pengaruh atau ancaman, tokoh tersebut akan dengan berani den tegas melawan sebab dia tahu dan sadar bahwa dia tidak salah.


Pendidikan
Narasumber: E, Dosen Psikologi Binus

     Mengenai sumber daya, SDM yang berkualitas itu bersumber dari pendidikan yang bagus juga. Menurut ibu, apakah pendidikan di Indonesia sudah memadai?
Belum, pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, banyak orang panik dan bingung karena masalah UN yang menentukan kelulusan. Pada faktanya, UN sendiri bukan merupakan jaminan orang untuk berhasil karena UN hanya mengeukur kemampuan pada periode waktu itu saja. Pendidikan seharusnya dievaluasi dari 3 arah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. UN hanya mewakili aspek kognitif. Masalah biaya juga sangat memprihatinkan dimana akses pendidikan tidak bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan mahal, orang miskin dilarang sekolah. Banyak sekolah yang tidak beratap, kekurangan guru. Artinya, pemerataan pendidikan di Indonesia belum baik dan masih harus dibenahi dalam sistem dan infrastruktur.
    Pendidikan yang baik seperti apa?
Sistem kurikulum Indonesia banyak yang tidak sesuai dengan tujuan implementasi pendidikan. Rancangannya sudah bagus tetapi pelaksanaannya tidak sesuai. Ketika diterapkan evaluasi UN, terjadi kecurangan  berarti tidak sesuai dengan karakter yang ingin dibentuk lewat kecurangan itu sendiri. Tidak hanya murid, guru juga banyak yang memberikan contekan terjadi secara sistemik. Masalah ini tidak bisa diselesaikan secara parsial tetapi harus diselesaikan secara sistemik. Evaluasi, kurikulum yang harus diperbaiki. Akses terhadap internet baik di Jakarta dan daerah lainya.
      Menurut ibu, apakah ada calon pemimpin yang sepaham dengan ibu atau cocok untuk memimpin Indonesia?

Di indonesia, belum ada tokoh yang dapat dijadikan contoh. Kemengan dari PDIP yang diwakili Jokowi bukan kemenangan partai melainkan kemenangan dari tokohnya. Mengapa? Karena masyarakat membutuhkan pemimpin yang mengurangi kondisi rea. Tokoh yang dapat dijadikan contoh adalah seseorang yang berani turun dan terjun langsung ke masyarakatnya. 

-> Jadi kesimpulan yang saya dapat dari hasil wawancara ini, keduanya berbeda pendapat namun dalam satu konteks permasalahan yang sama. yang satu membicarakan permasalahan ada pada sistem namun yang satu lagi berkata karena sistem itu dibuat atau dibentuk oleh orang, akibatnya orang nya lah yang harus benar agar terbentuknya sistem yang benar di dunia ini. Kedua nya tidak ada benar dan tidak ada juga yang salah, namun disini kita harus ingat bahwa di indonesia ini kaya akan sumber daya alam atau disebut juga SDA, tetapi banyak yang salah oergunakan SDA di Indonesia ini, baik di pergunakan sebagai kebutuhan individu maupun kelompok oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu apabila kita baik menjadi pemimpin maupun memilih pemimpin, kita harus memilah yang mana pemimpin itu tegas dalam hal apapun (terutama sebuah kepentingan untuk negara), jujur, rela bersosialisasi, rela berbagi pada masyarakat, memimpin negara ini dengan aman serta tentram dan rela bertanggung jawab atas apapun yang diperbuat baik positif maupun negatif.

Reference images :
Gambar diambil dari www.google.com pada tanggal 29-4-2014 pada jam 11.20

Economy, Work, Politics, and The Modern World System

Economy
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. 
Faktor ekonomi
1. Faktor lingkungan sosial budaya
2. Faktor fisik
3. Faktor pendidikan
4. Faktor moral

    Tindakan Ekonomi

    Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
    • Tindakan ekonomi rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
    • Tindakan ekonomi irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

    Motif Ekonomi

    Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
    • Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
    • Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
    Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
    • Motif memenuhi kebutuhan
    • Motif memperoleh keuntungan
    • Motif memperoleh penghargaan
    • Motif memperoleh kekuasaan
    • Motif sosial/menolong sesama


    Work

    Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan profesi.
    Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama disebut sebagai karier. Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama.
    Faktor Kepuasan Kerja
    1. Upah yang lebih tinggi
    2. Minggu kerja yang lebih pendek
    3. Hubungan yang positif dengan rekan kerja

    Politics
    Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuat keputusan, khususnya dalam negara.Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
    Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional dan nonkonstitusional.
    Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
    • politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
    • politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
    • politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
    • politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

    Teori politik

    teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan dalam Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik, negara masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legistimasi, dsb.

    Sistem Dunia Modern

    Munculnya Sistem Dunia
    Sistem dunia adalah hasil dari saling ketergantungan budaya dan ekosistem yang dulunya terisolasi oleh jarak dan batas-batas .
    Signifikansi khusus untuk pengembangan sistem dunia adalah Age of Discovery Eropa , dimana lingkup pengaruh Eropa mulai diekspor jauh melampaui batas-batas fisik melalui penaklukan dan perdagangan .

    Teori Sistem Dunia
    Merupakan sumbangan Wallerstein pada ilmu sosial komtemporer. Gagasan Immanuel Wallerstein—nama lengkap Wallerstein—yang tertuang dalam The Modern World-System: Capitalist Agriculture and the Origins of the European World-economy in the Sixteenth Century (1974) memberikan kontribusi besar pada pemikiran terkini tentang globalisasi. Wallerstein berpendapat bahwa kapitalisme modern diatur pada skala global, bukan lagi lokal sebagaimana sebelumnya. Sistem dunia terdiri dari pusat dan pinggiran. Dalam sistem ini posisi negara-negara pinggiran tergantung pada pusat. Pusat dalam sistem dunia merupakan produsen dalam dunia industri sementara negara-negara pinggiran bertindak sebagai pemasok bahan mentah bagi negara-negara pusat.
    Di antara pusat dan pinggiran tersebut terdapat negara-negara semi-pinggiran yang menggabungkan beberapa ciri yang dimiliki negara-negara pusat dan pinggiran. Wallerstein meyakini bahwa sistem ini berasal dari perkembangan kapitalisme pertanian di Eropa Barat pada abad ke-15. Di dunia pra-modern, struktur birokrasi dan politik mengatasi keragaman sistem ekonomi. Sebaliknya, yang ada dalam dunia modern adalah keragaman sistem politik disatukan oleh ekonomi atau kepentingan ekonomi.
    Teori sistem dunia tidak bisa dipisahkan dari pemikiran Andre Gunder Frank tentang teori ketergantungan (dependency theory). Implikasi dari dua model ini, yaitu perekonomian suatu negara dibentuk oleh posisi mereka dalam sistem dunia. Apakah negara tersebut di pusat sistem dan tata ekonomi dunia atau hanya di pinggirannya.
    Reference
    Diunduh 29-4-2014 dari www.wikipedia.com



    Socialization, Social Interaction and Social Mobility

    I. Socialization

    1. The Role of Socialization
    Interaksi hereditas dan bentuk lingkungan mempengaruhi perkembangan manusia. Melihat pengaruh hereditas menurut test intelegensi terhadap identical twins:
    -Ketika kembar dibesarkan secara terpisah dalam pengaturan sosial, maka skor yang diperoleh akan sama. 
    -Sedangkan, ketika kembar dibesarkan secara terpisah dalam pengaturan sosial yang dramatis, maka skor yang diperoleh sangat berbeda.

    2. The Self & Socialization
    Pendekatan sosial kepada diri sendiri.
    • Self: identitas yang berbeda yang membedakan suatu individual dengan yang lainnya.
    • Cooley: Looking-Glass Self mengatakan bahwa kita belajar siapa diri kita lewat interaksi dengan orang lain. 
    Mead: Stages of the Self
    • Play stage: perkembangan kemampuan anak melalui hal-hal yang simbolik.
    • Game stage: mempertimbangkan beberapa tugas yang sebenarnya dan hubungan simultan.
    • Prepatory stage: anak melakukan imitasi terhadap orang-orang sekitarnya.
    Sociological Approaches to the Self
    • Mead: Stages of the Self
    Diri dimulai sebagai suatu hal yang istimewa dan mempunyai posisi disentral dalam dunia seseorang. Semakin bertumbuh dewasa, diri akan berubah dan mulai mencerminkan perhatian yang lebih besar terhadap orang lain.
    -Simbol: gerakan, benda, dan bahasa yang membentuk dasar komunikasi manusia.
    -Pengambilan Peran: proses mental dengan asumsi perspektif lain.
    -Hal-hal Lain yang Disamaratakan: sikap, pandangan, dan harapan masyarakat secara keseluruhan bahwa anak memperhitungkan.
    -Hal Signifikan Lainnya: Individu yang paling penting dalam pengembangan diri.

    Pandangan Goffman biasa disebut juga sebagai pendekatan dramaturgi, orang-orang bersandiwara dalam beraksi.
    -Impression Management: individu belajar untuk mencondongkan presentasi atau penampilan diri untuk menciptakan penampilan yang khas dan unik demi memuaskan penonton tertentu.
    -Face-Work: mempertahankan citra diri yang tempat untuk menjalankan interaksi sosial.

    Psychological Approaches to the Self
    • Menurut Freud, diri merupakan suatu produk sosial. Naluri impulsif alami dalam konflik konstan dengan kendala sosial. Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh orang lain terutama dari orang tuanya.
    • Menurut Piaget, perkembangan anak lewat teori kognitif dapat diidentifikasi dengan 4 tahap dalam pengembangan proses berpikir. Kunci dari perkembangannya adalah interaksi sosial.
    3. Socialization and the Life Course
    Melihat lebih dalam tentang faktor-faktor sosial yang mempengaruhi orang-orang sepanjang hidupnya. Kita akan bertemu dengan kesulitan dalam bersosialisasi pada di hari tua.
    • Rites of Passage: mendramatisir dan memvalidasi perubahan status seseorang.
    • Anticipatory Socialization: proses sosialisasi dimana seseorang melatih pekerjaannya di masa depan dan hubungan sosialnya.
    • Resocialization: proses menyingkirkan pola perilaku yang lama dan menerima yang baru sebagai transisi dalam kehidupan seseorang.
    • Total Institution: institusi-penjara, militer, rumah sakit jiwa, atau biara yang mengatur semua aspek kehidupan seseorang dibawah otoritas.
    • Degradation Ceremony: ritual dimana individu menjadi sekunder dan tidak terlihat dalam lingkungan sosial yang menguasai.
    4. Agents of Socialization
    Keluarga sangat berperan dalam mensosialisasikan anak ke lingkungannya. Sekolah mengajarkan nilai-nilai pada anak dan kebiasaan masyarakat luas. Teman sebaya semakin anak-anak bertumbuh dewasa, kelompok sebaya sangat berperan. Media masa dan teknologi teknologi mensosialisasikan keluarga kepada multitasking sebagai norma sosial. Tempat bekerja belajar untuk berperilaku tepat dalam pengaturan kerja adalah aspek fundamental dari sosialisasi manusia. Di tempat kerja, ada 4 tahap dalam bersosialisasi yaitu karir pilihan, sosialisasi antisipatif, conditioning, komitmen berkelanjutan. Agama dan negara organisasi keagamaan memberikan dampak dalam kehidupan dengan memunculkan tata cara.

    5. Social Policy & Socialization
    Pelayanan Anak
    Menurut wawasan sosiologis, kualitas pelayanan anak diluar rumah mencerminkan tingkat mikro analisis yang disukai oleh para interaksionis. Fungsionalism pelayanan anak dari perspektif analisis tingkat makro keluarga sebagai lembaga sosial. Biaya perawatan merupakan beban bagi keluarga kelas bawah. Pandangan feminis menimbulkan banyak pertanyaan tentang status yang rendah dan upah pekerjaan perawat anak. Kebijakan mengenai perawatan anak diluar rumah bervariasi diseluruh dunia.

    II. Social Interaction & Reality

    Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Tanggapan kita terhadap perilaku seseorang didasarkan pada terkaitnya kita dengan tindakan mereka. 

    Elements of Social Structure
    • Status: mengacu pada salah satu posisi yang didefinisikan secara sosial dalam kelompok besar atau masyarakat.
    • Ascribed Status: seseorang lahir dengan suatu status.
    • Achieved Status: seseorang memperoleh status tersebut dengan usaha.
    • Master Status: status yang mendominasi orang lain dan menentukan posisi umum seseorang dalam masyarakat.
    • Peran sosial merupakan sekelompok harapan bagi orang-orang yang menempati status yang diberikan. Hal ini merupakan komponen penting dari struktur sosial.
    • Role Stain: kesulitan yang muncul ketika posisi sosial yang sama memaksakan tuntutan yang saling bertentangan dan harapan.
    • Role Exit: proses pelepasan dari peran yang merupakan pusat identitas seseorang untuk membangun peran baru.
    • Groups: sejumlah orang dengan norma-norma yang sama, nilai-nilai, dan harapan serta berinteraksi satu sama lain secara teratur.
    • Social Network: serangkaian hubungan sosial yang menghubungkan orang secara langsung kepada orang lain, dan secara tidak langsung menghubungkan dia kepada orang lebih banyak lagi.
    • Networking: keterlibatan dalam jaringan sosial; keterampilan berharga ketika mencari pekerjaan.
    • Social Institutions: pola terorganisir keyakinan dan perilaku yang berpusat pada kebutuhan sosial dasar.
    Pandangan fungsionalis tugas utama yang harus dilaksanakan oleh sekelompok masyarakat yaitu melestarikan, mengganti personil, mengajar anggota baru, menyediakan dan memelihara suatu tujuan, memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa.
    Pandangan konflik adalah lembaga-lembaga utama membantu menjaga hak-hak individu yang paling kuat dan kelompok dalam masyarakat.
    Pandangan interaksional menjelaskan bahwa institusi sosial mempengaruhi perilaku kita sehari-hari dan perilaku sosial dikondisikan oleh peran serta status. 


    III. Stratification & Social Mobility in the US

    1. Understanding Stratification
    Systems of Stratification
    • Ascribed Status: posisi sosial yang ditugaskan ke orang tanpa memperhatikan karakteristik unik orang tersebut atau bakat.
    • Achieved Status: posisi sosial dicapai oleh orang terutama melalui upaya sendiri.
    • Slavery: bentuk paling ekstrim dari ketimpangan sosial yang dilegalisir.
    • Castes: sistem turun-temurun dari peringkat, biasanya agama didikte, yang cenderung tetap dan bergerak.
    • Estate System: berhubungan dengan masyarakat feodal pada Abad Pertengahan.
    Social Classes
    Class System: ranking sosial terutama didasarkan pada posisi ekonomi yang dicapai karakteristik dapat mempengaruhi mobilitas sosial.
    Rossides (1997) membedakan ada 5 kelas untuk menjelaskan sistem kelas di Amerika:
    • Upper class
    • Upper-middle class
    • Lower-middle class
    • Working class
    • Lower class

    2. Perspective of Stratifications
    • Pandangan Interaksionis: tertarik dengan pentingnya kelas sosial dalam membentuk gaya hidup seseorang.
    • Pandangan Fungsionalis: ketimpangan sosial yang diperlukan sehingga orang akan termotivasi untuk mengisi posisi fungsional penting. Tidak menjelaskan perbedaan besar antara yang kaya dan miskin.
    • Pandangan Konflik: manusia mudah terkena konflik terutama tentang kekayaan, status dan kekuasaan. Sumber utama stratifikasi dari ketegangan sosial dan konflik akan mengarahkan kepada ketidakstabilan dan perubahan sosial.
    • Pandangan Lenski: dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat menjadi mampu menghasilkan surplus yang cukup besar. Sumber daya surplus sangat memperluas kemungkinan ketidaksetaraan status, pengarah, dan kekuasaan. Alokasi barang dan jasa memperkuat kesenjangan sosial.
    3. Stratification by Social Class
    Mengukur kelas sosial dengan metode objektif dengan melihat kelas dengan kategori statistik yang didasarkan pada kedudukan, pendidikan, penghasilan dan tempat tinggal.
    -Prestige: rasa hormat dan kagum pada kedudukan yang berlaku dalam masyarakat.
    -Esteem: reputasi tertentu orang telah menerima dalam suatu pekerjaan.
    -Absolute Poverty: tingkat minimum subsistensi bahwa tidak ada keluarga yang harus hidup di bawah.
    -Relative Poverty: standard mengambang dimana orang-orang di bagian bawah masyarakat yang dinilai sebagai yang dirugikan dibandingkan dengan bangsa secara keseluruhan.

    Orang yang miskin bukan berasal dari kelas sosial statis. Menurut Gans, kemiskinan dan miskin memenuhi fungsi positif bagi banyak kelompok non miskin.

    4. Social Mobility
    Merupakan gerakan individu atau kelompok dari satu posisi dalam sistem stratifikasi suatu masyarakat yang lain. sistem terbagi dua macam yaitu:
    - Open System
    - Closed System

    Tipe-tipe mobilitas sosial:
    • Mobilitas Horizontal: gerakan dalam kisaran yang sama prestise.
    • Mobilitas Vertikal: perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dari peringkat yang berbeda.
    • Mobilitas Intragenerasional: perubahan posisi sosial dalam kehidupan dewasa seseorang.
    Mobilitas sosial di Amerika melibatkan mobilitas kerja, berdampak pada pendidikan, ras dan etnis serta gender.


    References:
    - Diunduh 29-4-2014 dari Power Point Binus Maya
    - Diunduh 29-4-2014 dari www.wikipedia.com