Selasa, 25 Maret 2014

Filsafat Patristik

Dikutip dari buku filsafat patristik halaman 31 & 32:

akan objeknya. Maka pengetahuan bahwa Allah atau Kebaikan tertinggi ada sudah tertanamkan secara kodrati didalam jiwa.
Maka dengan merefleksikan diri, ketergantungannya, keinginannya akan kebijaksanaan, damai dan kebahagiaan, jiwa dapat mengenali eksistensi Allah dan bahkan keaktifannya di dalam dirinya: jiwa tidak harus mencari diluar, jiwa cukup mengikuti nasihat Agustinus dan kembali masuk ke dalam dirinya sendirinya, dimana dia akan merasakan sesuatu kesadaran implisit, samar_samar, pengetahuan yang agak kabur mengenai Allah.
Maka, Bonaventura menyadari bahwa bukti-bukti dari  dunia luar mengandalkan suatu kesadaran akan Allah, karebna ia bertanya; bagaimana budi dapat mengetahui bahwa benda-benda inderawi cacat dan tidak sempurna jika budi itu tidak mempunyai kesadaran terlebih dahulu akan kesempurnaan, sehngga bisa mengenali ketidak sempurnaan ciptaan. pandangan ini mendasari sikap-sikap untuk mengambil alih bukti Ansalmus. Allah adalah sesuatu yang lebih besar dari padanya dan tidak dapat di dipikirkan. padahal sesuatu yang tidak dapat dipikirkan untuk tidak ada tentulah lebih besar dari pada sesuatu yang dapat dipikirkan untuk tidak ada. Maka, karena Allah adalah sesuatu yang lebih besar daripadanya tidak dapat dipikirkan Allah tidak dapat dipikirkan untuk tidak ada.

Hubungan antara Ciptaan dengan Allah
Telah kita lihat bahwa bukti-bukti Bonaventura tidak membimbing kita kepada penggerak tak tergerakkan yang transenden dan tertutupsebagaimana diberikan Aristoteles. Tetapi bukti-bukti tersebut mengarah kepada Allah, yang sekaligus tersanden dan imanen, yang adalah sang kebaikan yang menarik kehendak. Ia adalah sang kebenaran yang tidak hanya merupakan dasar dari kebenaran-kebenaran partikular tetapi juga merupakan terang yang melalui penyinaran nya, di dalam jiwa memungkinkan pengertian akan nkebenaran tertentu. Dia adalah sang asal yang dicerminkan di dalam jiwa manusia dan didalam alam, dan sang kesempurnaan yang menimbulka ide kesempurnaan di dalam jiwa manusia. Pengetahuanlebih jauh yang diberikan oleh perwahyuan memahkotai pengetahuan filosofis dan membuka bagi jiwa tahap-tahap lebih tinggi dari kehdupn spiritual dan kemungkinan akan persatuan dengan Allah lebih dekat. Maka, filsafat dan teologi diintegrasikan bersama dimana filsafat mengarahkan budi manusia ke teologi menyinari arti yang lebih mendalam dari filsafat.
Integrasi yang sama antara filsafat dengan teologi tampak juga di dalam ajaran Bonaventuramengenai exemplarisme, yang baginya sangat penting di orang metafisisis bergerak dari pemikiran yang mengenai substansi partikular dan tercipat pada substans umum (universal) dan tak tercipta. sejauh ia berurusan dengan prinsip asal dari semua hal, ia dekat dengan filsuf kodrati yang juga memikirkan dengan asal usul benda. sebaliknya, sejauh ia menganggap Allah sebagai tujuan final atau akhir, ia mempunyai objek penalaran yang sama dengan ilsuf moral, yang juga menganggap sang kebaikan tertinggi sebagai tujuan akhr, sambil memberikan perhatiannya pada kebagian didalam tatanan praktis maupun spekulatif.
Tetapi sejauh si metafisisis menganggap Allah , pengada tertinggi, sebagai sebab exemplar dari semua benda, ia terdiri sendiri. Namun, si metafisisis, jika ingin mecapai kebenaran mengenai exemplarisme, tidak dapat berhenti hanya pada kenyataan bahwa Allah merupakan sebab exemplar dari semua benda, sebab pengantara dari ciptaan gambaran nyata dari bapa dan exemplar dari semua ciptaan, babda ilahi. Sebagai filsuf murni, dia tidak bisa sampai pada pengetahuan yang pasti tentang sang sabda maka bila ia puas dengan kedudukannya  sebagai seorang filsuf saja, ia kakan jatuh kedalam kesalahan. ia harus dengan bimbingan tentang iman,maju terus melampaui batas filsafat dan menyadari bahwa sabda ilahi adalah sebab exemplar dari semuanya. dengan demikian, ajaran filosofis yang murni tentang exemplarisme mempersiapkan jalan bagi teologi sabda dan sebaliknya, teologi sabda memberi penerangan kepada kebenaran yang dicapai oleh filsuf. dalam pengertian inilahn kristus adalah pengantara tidak hanya bagi teologi, tetapi juga bagi filsafat.
Menurut Bonaventura, kita harus belajar dari Agustinus, yang telah di anugrahi pengetahuan kebijaksanaan dan pengetahuan ilmiah karena agustinus tahu bahwa ide-ide termuat di dalam sabda ilahi, bahwa sang sabda merupakan contoh utama dari ciptaan. baoa tahu mengenai dirinya sendiri dengan sempurna dan aktifitas pengetahuan ini merupalkan gambaran dan ekspresi dirinya  inilah sabdanya simmilitudo expressa-nya. Karena keluar dari bapa, sang sabda bersifat ilahi dan sebagai perwujudan bapa  sebagai imago, sebagai similitudo expressa, sang sabda juga mengatakan dan mewakili, semua yang dapat dihasilkan oleh bapa. bila seseorang bisa mengerti  sabda , ia juga akan mengerti objek-objek yang dipahami. Di dalam diri putera atau sabda, bapa menyatakan semuanya yang bisa dan dia buat, ide-ide dari semua ciptaan yang masih mungkin atau yang aktual, termuat dari dalam sang sabda, dan ide-ide ini tidak hanya meliputi yang universal, tetapi juga masing-masing benda individual.
Maka, Allah dengan mengetahui dirinya sendiri juga tahu mengenai semua cara yang dapat mencerminkan essensi ilahinya. Ia tahu semua hal yang beik dan terbatas yang akan direalisasikan dalam waktu, dan pengetahuan ini oleh bonaventra disebut cognitio aprrobationis. Ia tidak hanya tahusemua hal yang baik yang pernah, sekarang dan akan ada, tetapi juga semua hal jahat, dan pengetahuan ini disebut cognitio visionis. Tetapi ini tidak berarti bahwa kejahatan mempunyai ide exemplar di dalam Allah: kejahatan lebih meruakan privat dari apa yang seharusnya ada, menurut ide Allah di dalam ciptaan,. Allah juga tahu segalanya yang mungkin dan pengetahuan ini disebut cognitio intelligentise. Ketiga pengetahuan ini bukan lah aksiden didalam Allah; secara ontologis, mereka merupakan satu tindakan pengetahun identik dengan essensi ilahi.

2 komentar:

  1. Saya suka artikel kamu karena sangat menambah pengetahuan dan jelas. Sudah bagus!

    BalasHapus
  2. artikel yang menarik dan cukup jelas, juga menambah wawasan saya. bagus!

    BalasHapus